Pantun Bunga bagian 7 - Tutorial Online

Breaking

Thursday, 15 September 2016

Pantun Bunga bagian 7


Maulah saya menebang batang
Batang ditebang buat titian
Maulah saya hendak bertandang
Ilmu nan tidak diberikan

Hili-hilir sawah dimunggu,
Musim pabila disiangi.
Di lahir tuan mengaku,
Di bathin hamba berejeki.

Disangka durian kayu mati,
Kiranya lapuk ranting ara.
Disangka pancuran tempat mandi,
Kiranya kecipak air mata.

Berbelok jalan gunung pati,
Hendak menjelang pendakian.
Telah patut mabuk di hati,
Punai ditangan dilepaskan.

Orang lintau pergi berotan,
Hendak pulang harilah senja.
Dahulu asal orang tanyakan,
Kini kaya yang berguna.

Batang cempedak di halaman,
Tempat bertengger burung selindit.
Oleh musang tidak tertelan,
Oleh kucing tidak tergigit.

Orang deli mendukung anak,
Didukung dengan pembandungan.
Usah cemas usang nan banyak,
Adik kandung abang yang punya.

Tidak disangka batang kuini,
Tumbuh sebatang ditepian.
Tidak disangka seperti ini,
Putus kata dalam perjanjian.

Lepas nan dari penyelaian,
Hendak menjelang Kota Baru.
Guruh kalau tak jadi hujan,
Alamat bumi ‘kan dapat malu.

Berbelok jalan ke Batang Tarap,
Lurus jalan ke Talawi.
Munngkinkah burung tidak ‘kan hinggap,
Entah kalau burung tak berkaki.


No comments:

Post a Comment

Semoga bermanfaat dan mohon dukungannya serta bantuannya.
#Salam sukses

+ Follow this blog
Join on this site

with Google Friend Connect