Pasar solok sumur berlantai
Sekeliling bunga lembayung
Hari nan elok riak selesai
Lupa biduk dengan pendayung
Kacang ditanam orang seberang,
Ditanam dengan kulit arinya.
Hari panas awan benderang,
Lupalah kacang dengan kulitnya.
Balai sabtu dan padang besi,
Balai ahad nan di Senawang.
Belum tentu salah di kami,
Tuan berniat hendak membuang.
Amat terang bintang kejora,
Anak keeling bermain apii.
Sayang tuan tidak merasa,
Gunting bermain dalam hati.
Terang hati bulan sepuluh,
Kini bulan purnama pula.
Kemaren kami cemas jauh,
Kini masih tergamang jua.
Berbelok jalan ke Air Bangis,
Berbelok menyisir pantai.
Bunga tidur duduk menanggis,
Ingat buhul nan tak ungkai.
Dua tiga gedung di Padang,
Managedung yang tukang besi.
Dua tiga bunga dan kembang,
Mana nan bunga kehendak hati.
Dua tiga toko dipadang,
Sebuah saja toko besi.
Dua tiga bunga yang kembang,
Setangkai saja jantung hati.
Tinggi setingkat atas anjung,
Nan serambi tempat duduk.
Elok berekap beri berjunjung,
Eloknya ayam ada berinduk.
Sirih berjunjung diatas tegal,
Akar menjulai ke rumpun buluh.
Kenapa kini tuan menyesal,
Dulu siapa nan menyuruh.
No comments:
Post a Comment
Semoga bermanfaat dan mohon dukungannya serta bantuannya.
#Salam sukses