Pantun Bunga bagian 12 - Tutorial Online

Breaking

Tuesday, 20 September 2016

Pantun Bunga bagian 12


Orang ambon menjadi opas
Jadi serdadu si kota padang
Jangan diharap burung lepas
Burung sayap pandai terbang

Tak lekang cerana besi,
Itu sama ‘rang katakana.
Berenggang karena budi,
Itu sama ‘rang patangkan.

Nan embacang tumbuh di lembah,
Tumbuh nan dekat tepi tebat.
Tak mungkin sayang ‘kan berubah,
Nyata di buhul diikat erat.

Anak puyuh belajar jalan,
Jangan disimpan didalam saku.
Angina puyuh bawalah pesan,
Sampaikan salam pada kasihku.

Petang disangka pagi hari,
Asyik memancing dalam perahu.
Elang disangka burung merpati,
‘lah habis ayam makanya tahu.

Jangan suka duduk melamun,
Jika melamun hati ‘kan iba.
Awak berniat sampai belum,
Kini meragu hati jau.

Ke pasar mudik membeli ikan,
Ke pekan jua malah jadinya.
Setoko kain hamba belikan,
Nan lusuh jua ditanyakannya.

Sadarkan aur di kaki tungku,
Untuk mengganti batu nisan.
Jika membuhul jangan membuku,
Jika mengulas jangan mengesan.

Lengundi di tengah lading,
Sungai Sarik batu pelana.
Jika budi dapat di orang,
Di situ hidup tidak berguna.

Pagi hari turun ke ladang,
Singah sebentar ke kota Tua.
Harimau mati menimbulkan belang,
Tuan mati meninggalkan hamba.


No comments:

Post a Comment

Semoga bermanfaat dan mohon dukungannya serta bantuannya.
#Salam sukses

+ Follow this blog
Join on this site

with Google Friend Connect