Anak pipit di sambar elang
Habis menyambar menerkam pula
Hati-hati di bunga kembang
Bunga plastic elok pula
Karena banjir padi ‘lah rebah,
Telah pagi makannya tahu.
Sudah untung takdir ALLAH,
Jodoh dan nasib ALLAH yang tahu.
Disamping pintu hadap ke muka,
Di situ janji kita ucapkan.
Hari elok bulan di muka,
Disitu maksud kita sampaikan.
Ulah tingkah burung elang,
Terbang merayap burung pipit.
Usah ditiru nasib kacang,
Hari panas lupa kulitnya.
Orang solok membuka kedai,
Menjual kopi dan panganan.
Makanya badan bertambah sansei,
Kasih putus ditengah jalan.
Selasih diatas pati,
Ambil setangkai diayunkan.
Kasih beramuk dalam hati,
Sayang malu mengatakan.
Ikan emas di dalam tebat,
Hendak dijual ke tengah pekan.
Melihat saja kami nan dapat,
Bengkalai orang menyudahkan.
Ikan emas di dalam tebat,
Seekor saja ikan gulama.
Melihat saja kami nan dapat,
Bunga dirindu ada yang punya.
Ikan emas di dalam tebat,
Di tengah laut ikan beledang.
Melihat saja kami nan dapat,
Bunga elok di tangan orang.
Rumah besar Sembilan ruang,
Selanjang kuda nan berlari.
Kasih putus badan terbuang,
Cincin murung di sela jari.
No comments:
Post a Comment
Semoga bermanfaat dan mohon dukungannya serta bantuannya.
#Salam sukses