Pantun Bunga bagian 4 - Tutorial Online

Breaking

Monday, 12 September 2016

Pantun Bunga bagian 4


Selasa badai di Rambutan
Rabu pekan di sungai Tarap
Menangis kumbang menurutkan
Bunga setangkai usah diharap

Beringin dihalaman surau,
Pautan ayam tedung Gombak.
Hati inginn memandang pulau,
Sampan ada pendayung tidak.

Beringin dihalaman surau,
Di situ guru berdiri tegak.
Hati ingin memandang pulau,
Sampan ada pendayung tidak.

Hari sabtu di kayu tanam,
Ramai menjelang di tengah hari.
Belum tentu biduk ‘kan karam,
Kenapa nahkoda hendak berganti.

Usah dikili tepi kain,
Bawa kekincir malah dahulu.
Usah diganti dengan yang lain,
Bawa berpikir malah dahulu.

Nan setrika dua tarikan,
Jala putus bawa berenang.
Esa tidak dua jadikan,
Kata hati putus ‘ndak senang.

Dibenang-bengang buhul mati,
Ditating-tating selaranya.
Dipinang-pinang malah mati,
Dipancing-pancing akal budinya.

Tidur berkalang harta pusaka,
Pitauh guru jangan dilepas.
Sungguh pun batang nan sentosa,
Ingatlah pucuk jika terhempas.

Nari tempurung diatas bidai,
Masak pisang dalam belanga.
Bertiup angin topan badai,
Nan melenggan pantangkan jua.

Ramai orang di batusangkar,
Ramai di anak limakaum.
Menangis burung dalam sangkar,
Melihat kayu rimbun daun.


No comments:

Post a Comment

Semoga bermanfaat dan mohon dukungannya serta bantuannya.
#Salam sukses

+ Follow this blog
Join on this site

with Google Friend Connect