Pantun Bunga bagian 1 - Tutorial Online

Breaking

Friday, 9 September 2016

Pantun Bunga bagian 1


Perut kenyang mata mengantuk,
Beras pulut masak di dandang.
Sungguh pun kawat yang dibentuk,
Ikan laut yang dihadang.

Anak orang dilubuk bangku,
Hendak menjelang kelok Sembilan.
Dimana hati tak ‘kan ragu,
Ditengah jalan tuan tinggalkan.

Burung pipit hinggap di dahan,
Duduk termenung sedang rusuh.
Habis pekan berbilang bulan,
Hitungan cukup bulan penuh.

Lambai-lambai bunga di rimba,
Tampak nan dari pintu kebun.
Pandai-pandai memilih bunga,
Bunga kini banyak beracun.

Ramai orang di Pariaman,
Pesta pora menggoyang tabut.
Beras putih telah disimpan,
Menangis antah hendak menurut.

Anak orang di Kubang Putih,
Pergi ke pekan ke Piladang.
Usah diajar makan sirih,
Cerai dengan sepah nanti tergamang.

Jika nak tahu di Kubang Putih,
Pergi ke Balai dihari pekan.
Jika nak tahu enaknya sirih,
Sepah nan usah diludahkan.

Alang tingginta gunung padang,
Dilerangnya orang bertani.
Usah diharap bunga kembang,
Belum ‘kan jatuh masa kini.

Laying-layang di Malin Deman,
Beri berekor berkepala.
Saling dimabuk angan-angan,
Malam dimabuk mimpi pela.

Berbunyi beduk mesjid Keling,
Berkokok pula ayam kinantan.
Biar kubangan hendaknya kering,
Gabak dihulu jikalau ‘kan hujan.

No comments:

Post a Comment

Semoga bermanfaat dan mohon dukungannya serta bantuannya.
#Salam sukses

+ Follow this blog
Join on this site

with Google Friend Connect